Sinopsis Narnia All Series
Seri 1 The Chronicles of Narnia:
The Magician’s Nephew
Karya: C.S. Lewis
Diggory Kirke dan Polly Plummer datang pada awal masa Narnia. Hal ini
disebabkan karena mereka memakai cincin yang diberikan Paman Andrew
(pamannya Diggory) yang sudah lama berkutat meneliti cincin itu. Dan
Diggory dan Polly yang sudah sampai di negeri asing itu melihat
patung-patung bangsawan, dan di ujung terdapat patung yang sangat
cantik, tetapi juga menyiratkan kekejaman. Di sebelahnya, terdapat bel
dan palu yang bertuliskan pilihan: bunyikan bel dan hadapi bahaya atau
akan mati penasaran. Diggory memenangkan perdebatan sengit dengan Polly,
Diggory membunyikan bel itu. Kemudian patung wanita cantik itu
bergerak dan bertingkah seperti manusia. Wanita itu memperkenalkan
dirinya sebagai Jadis, Ratu Agung. Kemudian secara tidak sengaja Jadis
akhirnya terbawa oleh Diggory dan Polly kembali ke London. Paman Andrew
sangat mengagumi kencantikan Jadis. Tapi ternyata kelakuan Jadis
sangat tidak menyenangkan. Saat itu Jadis berjalan-jalan bersama Paman
Andrew menaiki kereta kuda sewaaan. Jadis membuat kekacuan hingga
Diggory dan Polly turun tangan. Mereka membawa Jadis, Paman Andrew, si
kusir kereta bersama kudanya kembali ke tanah asing itu lagi dengan
cincin. Di sana, mereka melihat sosok singa yang sedang membuat
pohon-pohon dan menjadikan hewan bisa berbicara, salah satu termasuk
hewan yang bisa bicara tadi itu adalah kuda si kusir. Jadis segera lari
ketakutan. Diggory menghampiri singa itu yang bernama Aslan. Dia
meminta untuk diberikan sesuatu agar bisa menyembuhkan ibunya. Diggory
menjelaskan bahwa dialah yang membangunkan Jadis, yang tak lain adalah
penyihir jahat yang kelak akan menjadi ancaman bagi Narnia. Aslan
mengatakan bahwa Diggory harus memetik apel di daerah Barat untuk
ditanam bijinya agar Jadis tidak bisa masuk ke Narnia. Akhirnya Diggory
pergi bersama Polly dan si kuda milik kusir yang telah diubah oleh
Aslan menjadi kuda bersayap dan diberi nama Fledge. Ketika mereka
sampai, Diggory memetik apel itu. Dan dilihatnya Jadis di sana, dia
membujuk Diggory agar memetik apel hanya satu untuk ibunya. Tapi
Diggory tidak terpengaruh, dia memetik apel itu dan bergegas pergi.
Ketika sampai kembali di negeri asing itu yang sudah diberi nama
Narnia, penanaman pohon apel itu pun dimulai. Setelah itu, dilakukan
pengangkatan Raja-Ratu baru Narnia, yaitu Raja Frank dan Ratu Helen,
yang tak lain adalah si kusir dan istrinya. Aslan membolehkan Diggory
membawa apel itu untuk ibunya. Setelah itu, mereka semua dipulangkan
kembali ke London oleh Aslan. Diggory segera memberikan apel itu untuk
ibunya, dan ibunya pun sembuh. Kemudian enam minggu setelah itu,
keluarga Diggory mendapat warisan rumah besar di pedesaan yang indah.
Polly dan Diggory selamanya berteman baik. Pohon apel itu bijinya
ditanam di belakang rumah dan menghasilkan apel-apel yang bagus, Tapi
suatu hari pohon itu terkena badai besar, dan Diggory Kirke yang sudah
menjadi pria paro baya yang terkenal menjadi Professor Kirke memutuskan
untuk membuat pohon itu menjadi lemari pakaian. Walaupun Diggory tidak
menemukan keanehan pada lemari itu, tetapi ada orang-orang yang
beruntung yang bisa memasuki lemari itu suatu saat nanti. Dan
petualangan yang baru pun akan dimulai.
Seri 2 The Chronicles of Narnia
The Lion, the Witch, and the Wardrobe
Karya: C.S Lewis
Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan Lucy Pevensie
diungsikan ke rumah Profesor Diggory Kirke karena Perang Dunia. Suatu
hari, pada waktu mereka bermain petak umpet di rumah itu, Lucy
menemukan lemari pakaian, dan dia memutuskan untuk bersembunyi di sana.
Lucy sangat terkejut melihat di dalamnya terdapat negeri yang bernama
Narnia, dan di sana dia bertemu seekor faun bernama Mr. Tumnus yang
mengatakan bahwa Narnia sedang dikutuk oleh penyihir putih bernama
Jadis selama beratus-ratus tahun dengan musim dingin yang panjang.
Akhirnya, setelah Lucy berhasil membawa kakak-kakaknya ke Narnia,
mereka berpetualang di sana. Edmund yang pernah ke Narnia sebelumnya
(setelah Lucy) ternyata bersekongkol dengan Jadis dengan dijanjikan
menjadi Raja Narnia, tetapi dengan syarat dia harus membawa tiga
saudaranya sebagai pelayan. Padahal, Edmund hanyalah sebagai pancingan
agar semua anak itu tertangkap dan Jadis ingin membunuh mereka semua.
Karena ada ramalan mengatakan bahwa akan datang dua putra Adam dan dua
putri Hawa yang akan membebaskan Narnia dari musim dingin yang panjang
ini dan mengalahkan Jadis. Untuk membebaskan Edmund, Peter dan kedua
adiknya harus menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Mereka dibantu
oleh Pak dan Bu Berang-berang untuk menemui Aslan. Di tengah
perjalanan, keajaiban terjadi, kekuatan Jadis melemah dan musim dingin
ini berganti menjadi musim semi yang indah. Ketika mereka akhirnya
berhasil menemui Aslan, ternyata Aslan bersedia membantu. Akhirnya
Edmund berhasil bebas. Tapi tiba-tiba Jadis datang dan meminta Edmund
kembali, Aslan pun turun tangan. Mereka membuat perjanjian yang
dirahasiakan, yaitu, bahwa Aslan harus menyerahkan diri pada Jadis. Dan
Aslan pun menepati janjinya pada malam hari, dia akhirnya dibunuh oleh
Jadis diatas meja batu (Stone Table) disaksikan oleh semua pengikut
Jadis. Susan dan Lucy yang melihat kejadian itu sangat sedih. Sementara
Peter dan Edmund baru diberitahu kejadian itu oleh dryad (roh pohon).
Karena Aslan sudah tidak ada, maka sekarang Peter yang memimpin. Peter
memutuskan untuk perang. Jadis yang mengetahui keputusan Peter pun
menyetujuinya. Ketika perang sedang berlangsung dan pasukan Narnia
semakin terjepit, keajaiban terjadi. Susan dan Lucy yang masih setia
menemani Aslan mendapati Aslan hidup kembali karena pengorbanannya.
Tanpa pikir panjang lagi, Aslan, Susan dan Lucy menuju istana Jadis. Di
sana, banyak sekali orang-orang Narnia yang telah disihir menjadi
batu. Aslan menghembuskan nafasnya dan orang-orang itu bisa bergerak
kembali. Mereka semua langsung menuju tempat perang dengan tambahan
banyak pasukan. Aslan berhadapan langsung dengan Jadis, dan Aslan
berhasil membunuhnya. Perang selesai. Dan esoknya, Peter, Susan,
Edmund, dan Lucy diangkat oleh Aslan menjadi Raja dan Ratu Narnia
penguasa Cair Paravel.
Hingga akhirnya mereka semua sudah dewasa dan sedang berburu rusa
putih, mereka menemukan kembali jalan lemari. Mereka memasukinya, dan
ketika keluar mereka mendapati diri mereka sedang berada di rumah
Profesor Kirke dan menjadi anak-anak kembali. Tidak ada perubahan waktu
sejak mereka pergi ke Narnia. Tidak ada yang menyadari bahwa mereka
sudah pergi selama bertahun-tahun dan menjadi Raja dan Ratu suatu
negeri.
Seri 3 The Chronicles of Narnia
The Horse and His Boy
Karya: C.S. Lewis
Kisah ini terjadi pada saat Peter menjadi Raja Agung Narnia, dan ketiga
adiknya menjadi Raja dan Ratu Narnia. Ada seorang anak bernama Shasta
yang tinggal jauh di selatan Narnia bersama Ayah angkatnya. Suatu hari,
ada orang Calormen datang ke rumahnya untuk bertamu. Seperti biasa,
Shasta disuruh di luar, akhirnya dia memilih bersama si kuda milik orang
Calormen tersebut. Shasta mengeluhkan nasibnya pada kuda itu, dan
tiba-tiba si kuda menjawab semua keluhannya. Shasta sadar bahwa kuda itu
bisa bicara. Kuda yang bernama Bree itu mengajaknya pergi ke negeri
asalnya, Narnia, suatu negeri indah yang hanya ada kebahagiaan. Shasta
menyetujuinya dan mereka pergi diam-diam. Di tengah perjalanan, mereka
bertemu Aravis dan kudanya, Hwin yang juga berasal dari Narnia dan bisa
bicara. Mereka sama-sama ingin pergi ke Narnia. Di tengah perjalanan,
tiba-tiba ada seseorang yang menarik dan memukul Shasta. Sesaat
kemudian, dia dibawa ke rumah yang bisa disebut kerajaan. Di sana ada
seorang Ratu cantik yang mengkhawatirkannya. Raja dan Ratu tersebut
sebenarnya adalah Raja Edmund dan Ratu Susan. Dan mereka semua memanggil
Shasta dengan sebutan Pangeran Corin. Shasta duduk dan beristirahat,
tetapi Shasta bisa mendengar pembicaraan mereka. Ratu Susan dilamar oleh
Pangeran Rabadash (dari Calormen), tetapi Ratu Susan tidak mau
menerimanya. Tapi mereka khawatir jika Ratu Susan menolak, mereka akan
mendapat perlawanan dari Calormen. Cukup sampai di situ yang Shasta
dengar, karena dia disuruh istirahat di kamarnya. Di kamar, tiba-tiba
ada anak yang memanjat jendela. Mereka sama-sama terkejut karena wajah
mereka sangat mirip, dan Shasta yakin bahwa anak itu adalah Pangeran
Corin. Mereka hanya sempat mengobrol sedikit dan kemudian menjadi teman.
Setelah itu, Shasta meninggalkan kamar itu dengan memanjat jendela.
Sementara yang terjadi pada Aravis, dia bertemu dengan teman lamanya,
Lasaraleen. Mereka berjalan dan tidak sengaja sampai di tempat rahasia
orang Calormen. Di sana ada Rabadash, dan ayahnya, Tisroc, serta
penasihatnya. Mereka berbicara, Rabadash meminta izin Tisroc untuk
menyerang Narnia. Dan Tisroc menjawab, terserah apa mau Rabadash, tetapi
Rabadash sendiri yang menanggungnya. Itu keputusan rapat, dan Aravis
dan Lasaraleen pergi. Aravis akhirnya bertemu tiga temannya kembali.
Mereka hendak menuju Archenland (negeri sahabat Narnia, dan Pangeran
Corin adalah Pangerannya). Di tengah perjalanan, mereka diserang singa
hingga Aravis, Bree, dan Hwin tidak bisa melanjutkan perjalanan. Shasta
yang melanjutkan perjalanan karena pasukan Rabadash semakin dekat..
Akhirnya Shasta bertemu dengan Raja Lune (Raja Archenland) dan
memberitahukan bahwa Calormen akan menyerang Narnia serta Archenland
juga bisa dikuasai. Tetapi Shasta terpisah dari pasukan Raja Lune,
tetapi dengan susah payah, akhirnya dia bisa sampai di Narnia. Shasta
bertemu Raja Edmund, Ratu Lucy, dan Pangeran Corin. Corin segera
menghampiri Shasta dan memperkenalkannya pada mereka semua. Corin
diam-diam mengajak Shasta berperang (karena seusia mereka Belem boleh
ikut perang). Saat perang berlangsung, Shasta sangat tegang. Tetapi
akhirnya Narnia dan Archenland berhasil menang. Setelah itu, Raja Lune
datang, menyambut keberanian anaknya.
Aravis membukakan pintu, dia terkejut ada seorang Pangeran di
hadapannya. Itu Shasta. Shasta menceritakan bahwa dia dan Corin kembar,
dan dia bernama asli Cor. Dulu, waktu Cor dan Corin lahir, centaurus
peramal memberitahu bahwa Cor akan menjadi penyelamat Archenland dan
Narnia. Tapi ada pria jahat bernama Lord Bar yang mendengar ramalan itu
dan membawa Cor pergi sebelum Raja Lune berhasil menghentikannya.
Cerita selesai, dan nyatanya Cor berhasil menyelamatkan Archenland dan
Narnia dengan cara memberitahukan bahwa Calormen akan menyerang. Jika
tidak ada Cor, pasukan Narnia dan Archenland pasti tidak akan siap
diserang pasukan Calormen.
Cor akhirnya menjadi Raja Archenland setelah Raja Lune meninggal. Cor
dan Aravis menikah dan mempunyai anak Ram Agung dan menjadi Raja yang
paling terkenal. Sementara Pangeran Corin dijuluki si tinju petir
karena tidak ada yang bisa mengalahkannya, walaupun Raja Cor sendiri.
Bree dan Hwin juga menikah tapi tidak satu sama lain.
Seri 4 The Chronicles of Narnia
Prince Caspian
Karya: C.S Lewis
Musim sekolah akan dimulai, dan Peter, Susan, Edmund, Lucy sedang
menanti kereta yang akan membawa mereka ke sekolah yang terpisah. Tapi
tiba-tiba mereka merasakan sihir yang menarik mereka. Dan sihir itu
kembali membawa mereka ke Narnia. Ada rasa kerinduan saat itu. Di
Narnia, mereka berjalan dan sampai di reruntuhan Cair Paravel. Mereka
sadar bahwa Cair Paravel telah runtuh sejak ditinggalkan mereka.
Esoknya, mereka melihat orang yang ingin membunuh seeokor dwarf, dan
mereka berhasil menolong dwarf itu. Dwarf yang bernama Trumpkin itu
menceritakan yang terjadi: seorang Pangeran yang bernama Caspian telah
diambil haknya menjadi Raja Narnia oleh pamannya sendiri, Raja Miraz.
Raja Miraz ingin membunuh Caspian, tetapi Caspian berhasil melarikan
diri dan sekarang tinggal bersama para dwarf. Caspian mempunyai
terompet yang dulunya milik Susan yang berfungsi memanggil bantuan. Dan
ternyata sewaktu Caspian meniup terompet itulah, Peter, Susan, Edmund
dan Lucy terpanggil ke Narnia. Begitulah ceritanya dan sekarang mereka
akan menemui Caspian yang berada di meja batu. Panjang sekali
perjalanan mereka ke meja batu, dan mereka sempat membuat beberapa
kesalahan yang menghambat mereka menemui Caspian. Tetapi akhirnya,
mereka sampai juga di meja batu. Tapi hanya Peter, Edmund, dan Trumpkin
yang menuju tempat Caspian. Susan dan Lucy bersama Aslan. Setelah
bertemu Caspian, mereka semua berunding. Akhirnya Peter mengusulkan
bahwa Raja Miraz ditantang untuk berduel dengan Raja Peter. Raja Miraz
akhirnya menerima tantangan tersebut. Menentukan nasib Narnia lama atau
Telmarine (bangsa Raja Miraz). Saat duel dimulai, sangat sulit siapa
yang akan menang. Karena keduanya sama kuatnya. Bantuan tiba-tiba
datang untuk Narnia lama, Aslan, Susan, dan Lucy datang bersama para
pohon-pohon yang bisa berjalan menyerbu orang-orang Telmarine hingga ke
jembatan yang putus. Akhirnya pasukan Telmarine menyerah. Setelah itu,
Aslan menceritakan bahwa orang-orang Telmarine datang melalui cara
yang sama oleh Peter, Susan, Edmund, dan Lucy. Akhirnya Aslan membuka
pintu. Peter masuk terlebih dahulu, kemudian disusul Susan, Edmund,
Lucy, dan orang-orang Telmarine lainnya. Dan keempat saudara itu
kembali di stasiun tanpa perubahan waktu.
Dan di Narnia, Caspian akhirnya menjadi Raja Narnia.
Seri 5 The Chronicles of Narnia
The Voyage of the Dawn Treader
Karya; C.S. Lewis
Edmund dan Lucy kembali ke Narnia dengan sepupu mereka yang manja,
Eustace Scrubb. Mereka mendapati mereka di Narnia dengan menaiki kapal
yang bernama Dawn Treader. Mereka bertemu dengan Raja Caspian,
Reephiceep, Lord Drinian, dan lain-lain. Sudah tiga tahun mereka tidak
ke Narnia dan mereka mendapati Caspian sudah dewasa. Misi Raja Caspian
dan pengikutnya berlayar di Dawn Treader adalah untuk mencari tujuh
bangsawan teman Ayahnya yang menghilang saat dikirim berlayar oleh Raja
Miraz dulu. Mereka adalah Lord Revillian, Lord Berne, Lord Agoz, Lord
Mavramon, Lord Octesian, dan Lord Rhoop. Tingkah Eustace sangat
menyebalkan dan sempat dibenci oleh orang-orang di Dawn Treader.
Petualangan pertama mereka di Lone Islands, Caspian akhirnya menemukan
Lord Bern dan mengangkat Lord Bern menjadi Gubernur Lone Islands.
Petuangalan kedua, dialami Eustace, dia berubah menjadi naga karena
keserakahannya sendiri, dikakinya terdapat gelang emas yang diyakini
dari Narnia. Akhirnya dengan bantuan Aslan, Eustace kembali menjadi
manusia, dan gelang yang dipakainya diyakini adalah milik Lord Octesian
saat menjumpai kematiannya. Sejak saat itu, tingkah Eustace berubah,
dia menjadi baik dan tidak menyebalkan lagi. Petualangan ketiga
bertempur dengan ular laut. Petualangan keempat, mereka menemukan Death
Water/Gold Water, yaitu danau yang bila dimasukkan sesuatu akan
menjadi emas. Di dalamnya, terdapat orang yang sudah menjadi emas
(tentu saja sudah mati) diyakini adalah salah satu dari tujuh bangsawan
yang mereka cari. Petualangan kelima, dengan musuh yang tidak
kelihatan. Petualangan selanjutnya, mereka menemukan Lord Rhoop di
pulau yang mengerikan, yaitu tempat mimpi menjadi nyata. Akhirnya
mereka menemukan pulau Ramandu yang di dalamnya terdapat tiga orang
yang tertidur, mereka dalah Lord Agoz, Lord Revillan, dan Lord
Mavraman. Tiba-tiba muncul gadis cantik menghampiri mereka dan sesaat
kemudian muncul Ayahnya yang mengatakan jika ingin membangunkan tiga
Lord ini, mereka harus pergi menuju ujung akhir dunia dan meninggalkan
salah satu dari mereka untuk meneruskan perjalanan ke akhir dunia.
Akhirnya ketika sudah saatnya menurunkan salah satu dari mereka,
Reephiceep dengan senang hati menawarkan diri untuk meneruskan
perjalanan mereka, Caspian dengan berat hati mengizinkannya. Sementara
itu, Edmund, Lucy, dan Eustace melanjutkan ke negeri Aslan. Akhirnya di
sana, mereka bertemu dengan Aslan. Mereka sempat bercakap-cakap
sebentar sebelum Aslan memulangkan mereka ke Bumi.
Di Narnia, Caspian menikahi gadis Ramandu yang menjadi Ratu Narnia.
Seri 6 The Chronicles of Narnia
The Silver Chair
Karya: C.S. Lewis
Eustace sedang membicarakan Narnia dengan temannya, Jill Pole di
belakang gymnasium sekolah. Tiba-tiba mereka dikejar oleh anak-anak dan
guru (karena sebelumnya Jill menangis dan itu membuat bingung mereka).
Eustace dan Jill kabur menuruni tebing tanah dan mencari pintu jalan
keluar sekolah. Setelah memasuki pintu itu, mereka malah mendapati
berada di Narnia. Karena kecerobohan Jill, Eustace jatuh ke jurang. Jill
sangat bingung hingga akhirnya dia bertemu dengan Aslan. Jill diberi
tugas oleh Aslan untuk menyelamatkan Pangeran Rilian, putra Raja Caspian
yang sedang tertawan. Aslan memberikan empat petunjuk untuk
mengelamatkan Rilian. Setelah Jill mengerti, Jill dipertemukan dengan
Eustace kembali. Di sana, mereka melihat seorang raja yang sudah tua
sekali, sudah pasti itu Raja Caspian. Eustace jadi merinding, dulu waktu
dia ke Narnia, Caspian belum setua itu. Kemudian mereka bertemu dengan
burung hantu, Glimfeather. Malamnya, mereka diajak rapat burung hantu.
Para burung hantu menceritakan kisah Pangeran Rilian: saat itu Rilian
masih muda, dia sedang berjalan-jalan bersama ibunya, Ratu Ramandu.
Saat istirahat, tiba-tiba datang ular berwarna hijau membunuh Ratu
Ramandu. Rilian sangat sedih, sejak saat itu, dia sering pergi mencari
ular hijau itu, hingga Rilian tidak pernah kembali lagi. Itu kisahnya,
kemudian Glimfeather membawa Eustace dan Jill kepada makhluk sejenis
marsh-wiggle yang bernama Puddlegum. Esoknya, mereka bertiga mulai
mencari Rilian berbekal keempat petunjuk Aslan. Banyak petualangan yang
mereka hadapi, mulai dari melewati raksasa, dijadikan pie manusia, dan
menghadapai manusia dunia bawah. Setelah melewati petualangan panjang
itu, akhirnya mereka sampai di kerajaan Dunia Bawah. Mereka bertemu
dengan kesatria di dalam kerajaan itu. Mereka menceriatakan misi
mereka, tetapi si kesatria menanggapinya dengan tawaan. Mereka hanya
mengobrol sedikit karena kesatria itu bilang saat malam tiba, dia harus
diikat di kursi perak karena terkena kutukan dan bisa sangat
berbahaya. Saat waktunya tiba, mereka memutuskan untuk melihat
perubahan sikap kesatria itu. Tapi saat perubahan itu berlangsung, si
kesatria langsung berontak minta dibebaskan dan bersumpah atas nama
Aslan, dan mengaku bahwa namanya adalah Rilian. Mereka terkejut dan
langsung membebaskan Pangeran Rilian. Setelah bebas, Rilian
menghancurkan kursi perak itu. Tepat sekali saat Ratu Dunia Bawah,
yaitu Green Kirtle datang. Dia menunjukkan ekspresi marahnya dan
berubah menjadi ular hijau yang dulu membunuh Ratu Ramandu. Akhirnya
setelah bertarung sangat lama, mereka berhasil membunuh ular itu.
Dendam Rilian sudah terbalas. Setelah itu, mereka mencari jalan keluar
ke Dunia Atas. Mereka akhirnya sampai dengan cara mengejutkan. Ketika
Rilian hendak bertemu Caspian, ternyata tepat sekali saat Caspian
meninggal. Rilian sangat sedih. Sementara Eustace dan Jill keburu
dipanggil Aslan kembali ke dunia mereka.
Seri 7 The Chronicles of Narnia
The Last Battle
Karya: C.S. Lewis
Pada hari-hari terakhir Narnia, ada seekor kera bernama Shift dan
keledai bernama Puzzle. Mereka beteman, tapi lebih tepat jika dikatakan
Puzzle adalah pesuruh Shift. Suatu hari, mereka menemukan kulit singa
yang gagah. Shift menyuruh Puzzle memakainya agak bisa berpura-pura
menajdi Aslan. Sementara itu, Raja Tirian sedang merenung ditemani
Jewel ( seekor kuda bertanduk). Tiba-tiba datang dryad yang melapor
bahwa pohon-pohon ditebang, Raja Tirian segera pergi ditemani Jewel
untuk mencari siapa yang membuat kekacuan ini. Mereka sampai di bukit
istal dan mendengar bahwa Aslan yang menyuruh membuat kekacuan ini.
Tiba-tiba ada yang menyekap Tirian dan Jewel. Malam hari Tirian
disekap, Tirian merasa ada di kerumunan tujuh orang yang sedang makam
malam. Orang-orang itu kaget melihat Tirian. Stelah itu, Tirian kembali
berada di ruang penyekapan lagi. Esoknya, ada dua anak yang
membebaskan Tirian, mereka adalah Eustace dan Jill. Tirian sangat kaget
melihat dua anak yang ada di masa Raja Rilian (kakek buyutnya).
Eustace dan Jill menceritakan bahwa di dunia kita: mereka terkejut
dengan hadirnya Tirian di makan malam bersama Paman Diggory, Bibi
Polly, Peter, Edmund, dan Lucy. Berpikir pasti terjadi sesuatu di
Narnia, mereka melakukan sesuatu. Sebelum berada di Narnia kali ini,
Eustace dan Jill sedang naik kereta api (dengan Paman Diggory, Bibi
Polly, dan Lucy di lain gerbong) untuk menemui Peter dan Edmund yang
membawa cincin (yang ada di masa awal Narnia). Tapi tiba-tiba mereka
merasakan benturan keras dan tiba-tiba mereka ada di Narnia ini. Itu
ceritanya. Kemudian mereka mebebaskan Jewel. Jill menemukan Puzzle
dengan kulit singa disampingnya. Mereka mengetahui semuanya bahwa
Puzzle dipaksa Shift berpura-pura menjadi Aslan, dan mereka
memaafkannya. Setelah itu, Tirian dan para pengikut kecilnya, menyerang
pengikut Shift dan orang-orang Calormen (Shift bekerjasama dengan
orang Calormen). Ketika pertempuran itu berlangsung, Tirian melihat
Eustace dan Jill tertangkap dan dilempar ke dalam istal. Tidak lama
kemudian, Tirian juga terdorong ke dalam istal. Tiba-tiba Tirian kaget
sekali melihat tujuh orang di depannya. Mereka dalah Raja Agung Peter,
Raja Edmund, Ratu Susan, Lord Diggory, Lady Polly, Eustace, dan Jill.
Ternyata mereka semua sampai di Narnia di tempat istal ini setelah
benturan keras di kereta. Raja Peter menceritakan bahwa Ratu Susan
bukan teman Narnia lagi, dia ingin sekali menjadi dewasa dan sibuk
dengan kehidupan Bumi. Tiba-tiba Aslan muncul dan semua melepas
kerinduan padanya. Setelah itu, mereka semua berdiri diambang pintu
istal menyaksikan Narnia yang kosong dan hampa. Tiba-tiba mereka melihat
ribuan dwarf, satyr, faun, raksasa, dan lain-lain berbondong-bondong
memasuki pintu ambang tempat mereka berdiri. Kemudian setelah mereka
semua masuk, Aslan membuat akhir seluruh dunia. Seperti kiamat dunia
kita. Mereka semua merinding dan sedih menyaksikan akhir negeri
tersayang mereka. Pintu ditutup. Aslan berkata Naik Lebih Tinggi dan
Pergi Jauh Lebih Dalam. Mereka menuruti perintahnya. Mereka berjalan
lama sekali hingga lelah, Tapi akhirnya mereka menemukan sesuatu yang
mengejutkan. Cair Paravel, dan semua Narnia! Narnia belum berakhir.
Mereka semua mengerti, inilah Narnia yang asli. Narnia yang dulu adalah
tanah bayang-bayang. Mereka bertemu Reephiceep. Dia mengajak mereka
melintasi gerbang. Kali ini mereka lebih terkejut lagi. Ada Glimfeather,
Puddlegum, lalu Raja Rilian dan Ratu Ramandu, Lord Drinian, Lord
Nerne, Trumpkin si dwarf, dan ratusan pahlawan lain dari Perang
Pembebasan. Kemudian di sisi lain datanglah Cor Raja Archenland dengan
istrinya, Ratu Aravis, Raja Lune, Pangeran Corin, Bree, dan Hwin. Ada
juga Pak dan Bu Berang-berang, Mr. Tumnus. Raja Frank dan Ratu Helen.
Tiba-tiba Aslan memanggil mereka. Mereka takut bahwa mereka harus
kembali lagi ke Bumi. Tetapi Aslan malah mengatakan sesuatu yang
membuat mereka terkejut. Bahwa benturan keras itu adalah kecelakaan
kereta dan itu telah terjadi, dan Peter, Edmund, Lucy telah mati di
Bumi. Setelah itu, hari-hari mereka yang sebenarnya sudah dimulai. Bagi
kita, kisah ini telah berakhir, tapi bagi mereka, semua petualangan
yang banyak mereka lewati hanyalah sebuah sampul dan halaman. Kali ini
mereka memulai Bab Satu Kisah Agung yang belum pernah dibaca di Bumi
yang berlangsung abadi, di mana dalam setiap bab lebih menyenangkan
daripada sebelumnya.